Pentingnya
Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama Untuk Menjaga Keutuhan NKRI dan Melangsungkan
Pembangunan Nasional Part 2
Kelompok
5
CB
Professional Development
Rizky
Natasha – 1701372274
Haura
Asrar Nadhira – 1701358300
Vivian
Kohar – 1701321273
Cindy
Poniati – 1701357475
Di
Indonesia yang memiliki keragaman suku, ras dan budaya juga agama sangatlah
penting untuk menjaga kerukunan hidup. Pada kesempatan ini kelompok kami
berkesempatan untuk mewawancarai beberapa pemuka agama mengenai “Pentingnya
Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama Untuk Menjaga Keutuhan NKRI dan
Melangsungkan Pembangunan Nasional”. Pentingnya
menjaga kerukunan antar umat beragama tentunya berkesinambungan dengan
toleransi beragama.
PENGERTIAN TOLERANSI BERAGAMA
·
Toleransi
dalam bahasa inggris tolerance berarti
memberi kebebasan pendapat orang lain dan berlaku sabar menghadapi orang lain.
·
Toleransi
dalam bahasa arab tasamuk berarti
memberikan sesuatu untuk saling mengizinkan , saling memudahkan.
·
Toleransi
dalam KBBI berarti sikap menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian,
pendapat, kepercayaan, kelakuan yang lain dari yang dimiliki oleh seseorang
atau yang bertentangan dengan pendirian seseorang.
Toleransi
beragama adalah suatu sikap bersedia untuk bersanding hidup dengan orang lain
yang berbeda agama berdasarkan pada prinsip saling menghormati.
A. MEMAHAMI
TOLERANSI BERAGAMA
Sikap toleransi, mensyaratkan adanya sikap
yang mendahuluinya, yaitu sikap inklusif, bukan eksklusif dan menciptakan
hubungan harmonis.
Sikap intoleransi, akan menciptakan hubungan
konfliktual, dan hal ini tidak akan memberikan manfaat bagi umat beragama.
B. MEMBANGUN
TOLERANSI MELALUI DIALOG ANTAR AGAMA
Toleransi beragama dapat dibangun
melalui dialog antar umat beragama. Karena dialog akan menghasilkan saling pengertian
antarumat yang pada gilirannya memunculkan sikap toleran dan rukun. Dialog
diharapkan dapat terwujud masyarakat agama yang berjiwa kerukunanan sehingga
memunculkan kerjasama dan kebersamaan untuk menghadapi ketidakadilan sosial,
terorisme, sukularisme, yang mengancam umat manusia di dunia karena dialog
antarumat beragama merupakan kebutuhan hakiki. Dalam dialog harus dilakukan
sharing di antar umat beragama untuk saling membagikan informasi dan nilai
inilah yang dimiliki masing-masing,untuk menghadapi masalah-masalah
kemanusiaan.
1.
PRINSIP
PENTING YANG MENDASARI DIALOG ANTAR AGAMA:
Spiritualitas
hubungan antarumat beragama adalah sebuah gerakan religious umat beriman dengan
mengosongkan dirinya dipenuhi dengan jiwa ilahiah. Beberapa prinsip yang diperhatikan
dalam hal ini yaitu :
a. Penghayatan
hidup yang didasarkan pada ikatan relasi kasih antarmanusia dengan ALLAH (Menyatukan hamba dengan Tuhan)
b. Perlu adanya
kesadaran diri manusia bahwa dirinya adalah ciptaan Tuhan dimana akhir
perjalanan hidupnya adalah persatuan jiwa manusia dengan Allah itu sendiri.
c. Manusia
beriman sejati menyadari tanggung jawab yang mendesak untuk sekali lagimembangkitkan
sikap mendengarkan suara alam berserta misterinya.
d. Spiritualitas
yang menciptakan hubungan antarmanusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan
, spiritualitas dialog mengungkapkan jawaban manusia terhadap panggilan Tuhan.
e. Spiritualitas
dialog membutuhkan dasarhati yang terbuka.
f. Spiritualitas
dialog bersifat intergral transformative, yang merubah hidup orang yang beriman
mellaui sharing pengalaman hidup.
2.
BUAH DARI
IPELAKSANAAN DIALOG ANTAR AGAMA
Prinsipnya
spiritualitas hubungan antarumat beragama akan membuahkan hasil:
a. Umat
beragama akan mengalami pengayaan dimana iman peserta diperluas dengan peluang
untuk saling mendengarkan, manghalau segala praduga yang sudah mengakar
memperlebar pengertian yang sempit.
b. Iman
perserta dijernihkan berkat perjumpaan antarumat beragamaberiman untuk
merevisiasumsi, pandangan yang keliru antarumat beragama.
c. Imam
perserta diperdalam dengan saling mengenal dan menghargai berdasarkan landasan kebenaran dan keadilan tanpa terpengaruhi oleh sikap dan prilaku kelompok
ekstrim.
3.
SPIRITULITAS
YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM DIALOG ANTAR AGAMA
Spiritualitas
dialog secara konkrit dalam situasi pluralism agama harus dikembangkan dengan
cara:
a. Kita hendak
menyadari bahwa umat beragama dan umat kepercayaan lain adalah rekan seperjalanan menuju Tuhan.
b. Merupakan
kewajiban kita untuk menggalang kerekanan, kekerabatan, persaudaraan antar umat
beragama dan umat kepercayaan.
c. Kekerabatan,
persaudaraan itu akan menghasilkan kerukunan sebagai prinsip hubungan sosial.
d. Menjaga
moralitas yang baik ditandai dengan kebenaran, kebaikan, kejujuran, keadilan.
e. Mengusahakan
kesejahteraan umum yang adil makmur serta merata.
4.
MENGATASI
HAMBATAN UTAMA DALAM DIALOG
Para
perserta dialog antarumat beragama harus mempunyai perhatian penuh terhadap apa
yang didialogkan dan menghargai serta mempercayai orang lain. Dialog antar umat
beragama tidak akan membuahkan hasil yang diharapkan jika sikap-sikap seperti
itu tidak dimiliki oleh perserta dialog lain.
Mereka telah
menyadari bahwa yang menjadi hambatan dalam dialog adalah bahasa yang
berbeda-beda karena setiap perserta memilih latar belakang kebudayaan yang
berbeda. Prasangka negative, sifat egois, nafsu membela diri yang harus pertama
kali dihindari.
C.
BEBERAPA
MODEL DIALOG SEBAGAI WUJUD TOLERANSI BERAGAMA
Untuk
mengembangkan suatu dialog antar umat beragama diperlukan modal sebagai pedoman
yaitu:
1.
Membuat pengelompokan
2.
Melakukan
dialog bertingkat
3.
Menghargai
perbedaan interprestasi teks suci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar