Jumat, 06 Mei 2016

Pentingnya Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama Untuk Menjaga Keutuhan NKRI dan Melangsungkan Pembangunan Nasional Part 2


Pentingnya Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama Untuk Menjaga Keutuhan NKRI dan Melangsungkan Pembangunan Nasional Part 2

Kelompok 5
CB Professional Development
Rizky Natasha – 1701372274
Haura Asrar Nadhira – 1701358300
Vivian Kohar – 1701321273
Cindy Poniati – 1701357475

Di Indonesia yang memiliki keragaman suku, ras dan budaya juga agama sangatlah penting untuk menjaga kerukunan hidup. Pada kesempatan ini kelompok kami berkesempatan untuk mewawancarai beberapa pemuka agama mengenai “Pentingnya Menjaga Kerukunan Antar Umat Beragama Untuk Menjaga Keutuhan NKRI dan Melangsungkan Pembangunan Nasional”. Pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama tentunya berkesinambungan dengan toleransi beragama.

PENGERTIAN TOLERANSI BERAGAMA
·         Toleransi dalam bahasa inggris tolerance berarti memberi kebebasan pendapat orang lain dan berlaku sabar menghadapi orang lain.
·         Toleransi dalam bahasa arab tasamuk berarti memberikan sesuatu untuk saling mengizinkan , saling memudahkan.
·         Toleransi dalam KBBI berarti sikap menghargai, membiarkan, membolehkan pendirian, pendapat, kepercayaan, kelakuan yang lain dari yang dimiliki oleh seseorang atau yang bertentangan dengan pendirian seseorang.

Toleransi beragama adalah suatu sikap bersedia untuk bersanding hidup dengan orang lain yang berbeda agama berdasarkan pada prinsip saling menghormati.

A.     MEMAHAMI TOLERANSI BERAGAMA

Sikap toleransi, mensyaratkan adanya sikap yang mendahuluinya, yaitu sikap inklusif, bukan eksklusif dan menciptakan hubungan harmonis.

Sikap intoleransi, akan menciptakan hubungan konfliktual, dan hal ini tidak akan memberikan manfaat bagi umat beragama.

B.      MEMBANGUN TOLERANSI MELALUI DIALOG ANTAR AGAMA

Toleransi beragama dapat dibangun melalui dialog antar umat beragama. Karena dialog akan menghasilkan saling pengertian antarumat yang pada gilirannya memunculkan sikap toleran dan rukun. Dialog diharapkan dapat terwujud masyarakat agama yang berjiwa kerukunanan sehingga memunculkan kerjasama dan kebersamaan untuk menghadapi ketidakadilan sosial, terorisme, sukularisme, yang mengancam umat manusia di dunia karena dialog antarumat beragama merupakan kebutuhan hakiki. Dalam dialog harus dilakukan sharing di antar umat beragama untuk saling membagikan informasi dan nilai inilah yang dimiliki masing-masing,untuk menghadapi masalah-masalah kemanusiaan.

1.      PRINSIP PENTING YANG MENDASARI DIALOG ANTAR AGAMA:

Spiritualitas hubungan antarumat beragama adalah sebuah gerakan religious umat beriman dengan mengosongkan dirinya dipenuhi dengan jiwa ilahiah. Beberapa prinsip yang diperhatikan dalam hal ini yaitu :

a. Penghayatan hidup yang didasarkan pada ikatan relasi kasih antarmanusia dengan ALLAH (Menyatukan hamba dengan Tuhan)
b. Perlu adanya kesadaran diri manusia bahwa dirinya adalah ciptaan Tuhan dimana akhir perjalanan hidupnya adalah persatuan jiwa manusia dengan Allah itu sendiri.
c. Manusia beriman sejati menyadari tanggung jawab yang mendesak untuk sekali lagimembangkitkan sikap mendengarkan suara alam berserta misterinya.
d. Spiritualitas yang menciptakan hubungan antarmanusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhan , spiritualitas dialog mengungkapkan jawaban manusia terhadap panggilan Tuhan.
e. Spiritualitas dialog membutuhkan dasarhati yang terbuka.
f. Spiritualitas dialog bersifat intergral transformative, yang merubah hidup orang yang beriman mellaui sharing pengalaman hidup.

2.      BUAH DARI IPELAKSANAAN DIALOG ANTAR AGAMA

Prinsipnya spiritualitas hubungan antarumat beragama akan membuahkan hasil:

a. Umat beragama akan mengalami pengayaan dimana iman peserta diperluas dengan peluang untuk saling mendengarkan, manghalau segala praduga yang sudah mengakar memperlebar pengertian yang sempit.
b. Iman perserta dijernihkan berkat perjumpaan antarumat beragamaberiman untuk merevisiasumsi, pandangan yang keliru antarumat beragama.
c. Imam perserta diperdalam dengan saling mengenal dan menghargai berdasarkan landasan kebenaran dan keadilan tanpa terpengaruhi oleh sikap dan prilaku kelompok ekstrim.

3.      SPIRITULITAS YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM DIALOG ANTAR AGAMA

Spiritualitas dialog secara konkrit dalam situasi pluralism agama harus dikembangkan dengan cara:

a. Kita hendak menyadari bahwa umat beragama dan umat kepercayaan lain adalah rekan seperjalanan menuju Tuhan.
b. Merupakan kewajiban kita untuk menggalang kerekanan, kekerabatan, persaudaraan antar umat beragama dan umat kepercayaan.
c. Kekerabatan, persaudaraan itu akan menghasilkan kerukunan sebagai prinsip hubungan sosial.
d. Menjaga moralitas yang baik ditandai dengan kebenaran, kebaikan, kejujuran, keadilan.
e. Mengusahakan kesejahteraan umum yang adil makmur serta merata.

4.      MENGATASI HAMBATAN UTAMA DALAM DIALOG

Para perserta dialog antarumat beragama harus mempunyai perhatian penuh terhadap apa yang didialogkan dan menghargai serta mempercayai orang lain. Dialog antar umat beragama tidak akan membuahkan hasil yang diharapkan jika sikap-sikap seperti itu tidak dimiliki oleh perserta dialog lain.

Mereka telah menyadari bahwa yang menjadi hambatan dalam dialog adalah bahasa yang berbeda-beda karena setiap perserta memilih latar belakang kebudayaan yang berbeda. Prasangka negative, sifat egois, nafsu membela diri yang harus pertama kali dihindari.

C.      BEBERAPA MODEL DIALOG SEBAGAI WUJUD TOLERANSI BERAGAMA

Untuk mengembangkan suatu dialog antar umat beragama diperlukan modal sebagai pedoman yaitu:

1.      Membuat pengelompokan
2.      Melakukan dialog bertingkat
3.      Menghargai perbedaan interprestasi teks suci.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar